Rabu, 04 April 2012

Ampunan kepada dosa mengumpat


♥ Bismillahirrahmanirrahim ♥
Assalamu'alaikum wr wb
 

DOSA MENGUMPAT HANYA BISA diampun OLEH MANGSA
=========================
Mengumpat adalah menceritakan atau menyebut keburukan atau kekurangan seseorang kepada orang lain.

Rasulullah S.A.W. menjelaskan tentang mengumpat seperti sabdanya bermaksud:
"Mengumpat itu adalah saat kamu menyebut perihal saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya" (HR Muslim)

Mengumpat terjadi baik disadari atau tidak. Perbuatan itu termasuk apabila menyebut atau menceritakan keburukan biarpun tanpa menyebut nama pelakunya tetapi diketahui oleh orang yang mendengarnya.

Mengingat betapa buruk dan hinanya mengumpat, ia disamakan seperti memakan daging saudara seagama. Manusia waras tidak sanggup memakan daging manusia, inikan pula daging saudara sendiri.

Dosa mengumpat bukan saja besar, malah antara dosa yang tidak akan diampunkan oleh Allah biarpun pelakunya benar-benar bertobat.

Dosa mengumpat hanya layak diampunkan oleh orang yang diumpatkan. Selagi orang yang diumpatnya tidak mengampuni, maka dosa itu akan kekal dan menerima pembalasannya diakhirat.

Sabda Rasulullah S.A.W. artinya: "Beginilah dari mengumpat karena mengumpat itu lebih berdosa dari zina. Sesungguhnya orang melakukan zina, ketika dia bertobat, Allah akan menerima taubatnya. Dan sesungguhnya orang yang melakukan umpat tidak akan diampunkan dosanya sebelum diampun oleh orang yang diumpat" (HR. Ibnu Abib Dunya dan Ibnu Hibbad)

Karena mengumpat terlalu biasa dilakukan, maka ia tidak dirasakan lagi sebagai satu perbuatan dosa. Hakikat inilah perlu direnungkan oleh semua.

Mengumpat dan mencari kesalahan orang lain akan mengungkapkan diri pelakunya diperlakukan hal yang sama oleh orang lain. Allah akan membalas perbuatan itu dengan mengungkapkan keburukan pada dirinya.

Sabda Rasulullah S.A.W. "Wahai orang yang beriman dengan lidahnya tetapi belum beriman dengan hatinya! Janganlah kamu mengumpat kaum muslim, dan janganlah kamu mengintip-intip keaibannya. Sesungguhnya, sesiapa yang mengintip keaiban saudaranya, maka Allah akan mengintip keaibannya, dan dia akan mengungkapkannya, meskipun dia berada dalam rumahnya sendiri "(HR. Abu Daud)


Orang yang mengumpat akan mendapat kerugian besar pada hari akhirat. Pada catatan praktek mereka akan dicatat sebagai perbuatan menghapus pahala.

Sabda Rasulullah S.A.W. berarti: "Perbuatan mengumpat itu samalah seperti api memakan ranting kayu kering". Pahala yang dikumpulkan sebelum itu akan musnah atau dihapus seperti mudahnya api memakan kayu kering sehingga tidak tinggal apa-apa lagi.

Diriwayatkan oleh Abu Ummah al-Bahili, di akhirat seorang terkejut besar ketika melihat cacatan amalan kebaikan yang tidak pernah dilakukannya didunia. Maka, dia berkata kepada Allah "Wahai Tuhan ku, dari manakah datangnya kebaikan yang banyak ini, sedangkan aku tidak pernah melakukannya". Maka Allah menjawab: "Semua itu kebaikan (pahala) orang
yang mengumpat kamu tanpa kamu ketahui ".

Sebaliknya, jika pahala orang yang mengumpat tidak ada lagi untuk diberikan kepada orang yang diumpat, maka dosa orang yang diumpat akan ditransfer ke orang yang mengumpat. Inilah dikatakan orang bangkrut diakhirat nanti.

Mengingat betapa buruknya sifat mengumpat, kita wajib berusaha menghindari diri dari melakukannya.

Oleh itu perbanyaklah dzikir agar dapat menghindarkan diri dari mengumpat.


Wassalamu'alaikum wr wb